Artikel Utama

Dasar, Panduan dan Nilai Gizi dari Pengeringan Makanan

Dasar Pengeringan Makanan

Pengeringan merupakan cara paling tua dalam mengawetkan makanan. Para pendatang awal Amerika mengeringkan bahan makanan seperti jagung, irisan buah apel, kismis, buah anggur dan daging. Jika dibandingkan dengan cara dan metode lainnya, pengeringan cukup sederhana dilakukan  karena kebanyakan peralatannya digunakan dengan tangan. Pengeringan makanan membuat makanan lebih awet karena kandungan air pada makanan sangat rendah sehingga organisme perusak tidak dapat berkembang pada makanan.

Metode pengeringan tidak dapat menggantikan metode pengalengan dan pembekuan karena metode tersebut lebih baik dalam mempertahankan rasa, bentuk dan nilai gizi makanan segar. Namun pengeringan merupakan cara yang sangat jitu dalam mengawetkan makanan yang dapat menambah variasi pada makanan, melezatkan makanan dan gizi pada makanan ringan. Salah satu keuntungan terbesar dari makanan kering yaitu tidak butuh tempat yang besar seperti pada makanan kaleng dan makanan yang dibekukan.

Pengalengan dan pembekuan makanan ditentukan oleh riset dan penelitian yang berkepanjangan. Namun, pengeringan makanan sedehana tidak membutuhkan prosedur yang baku. Makanan dapat dikeringkan dengan berbagai cara, seperti dengan mengeringkan dibawah sinar matahari jika udara cukup panas dan kering, atau dengan menggunakan oven atau pengering jika cuaca cukup lembab.

Dengan adanya ketertarikan pada perkebunan dan makanan alami dan karena tingginya biaya yang dibutuhkan dalam produksi makan kering, maka pengeringan makanan sederhana di rumah kembali populer. Pengeringan tidaklah sulit, namun membutuhkan waktu dan kesabaran, dan walaupun terdapat metode pengeringan yang berbeda, namun panduannya secara umum sama.

Pengeringan makanan dengan menggunakan oven sangat mahal dilakukan, yaitu sekitar sembilan hingga dua belas kali lebih mahal daripada pengalengan. Pengering makanan cukup murah biayanya namun hanya berguna beberapa bulan dalam setahun. Oven dapat menjadi peralatan yang ekonomis jika berhasil mendapatkan model yang sesuai. Sebuah oven konveksi yang memiliki pengontrol suhu dimulai pada 120 derajat Fahrenheit.

PANDUAN

Waktu

Untuk menghasilkan kualitas yang bagus, sayuran dan buah harus disiapkan untuk dikeringkan sesegera mungkin setelah dipanen. Bahan-bahan tersebut kemudian disimpan, didinginkan dan dikeringkan. Makanan harus dikeringkan segera, pengeringan tidak boleh dihentikan, segera setelah anda mengeringkan makanan , jangan membiarkannya dingin untuk memulai proses pengeringan lagi.

Suhu

Selama bagian pertama dalam proses pengeringan, suhu udara relatif tinggi yaitu berkisar antara 150 hingga 160 derajat F (65 – 70 C), sehingga air dapat menguap dengan cepat dari makanan. Karena makanan kehilangan panas sepanjang penguapan, suhu udara bisa saja tinggi tanpa meningkatkan suhu makanan.. Namun segera setelah kandungan air menguap dan kecepatan penguapan menurun, maka makanan akan panas. Sehingga suhu udara harus dikurangi sekitar 140 F (60 C).

Ventilasi dan Kelembaban Udara

Dalam pengeringan dehidrasi yang cepat sangat dibutuhkan, semakin tinggi suhu dan semakin rendah kelembaban, maka semakin cepat proses dehidrasi. Kelembaban udara akan memperlambat penguapan. Ingatlah hal ini jika anda ingin mengeringkan makanan pada hari musim panas yang lembab maupun hangat. Jika pengeringan terjadi begitu cepat maka sel-sel pada bagian luar makanan akan menguapkan air lebih cepat daripada sel pada bagian dalam. Maka permukaan makanan akan mengeras untuk mencegah keluarnya cairan dari dalam makanan.

Keseragaman pengeringan

Pengeringan makanan membutuhkan upaya dan perhatian yang besar. Mengaduk makanan sesering mungkin dan mengubah letak rak dalam oven sangat penting karena panas tidak sama dalam bagian-bagian pemanas.

NILAI GIZI

Buah kering merupakan sumber energi yang baik karena mengandung gula buah yang tinggi. Buah-buahan juga mengandung vitamin dan mineral yang tinggi. Namun, proses pengeringan menghilangkan kandungan vitamin khususnya vitamin A dan C. Mencampurkan buah dengan sulfur sebelum pengeringan membantu mempertahankan kandungan vitamin A dan C, karena sulfur akan menghancurkan kandungan thiamine, salah satu vitamin B, tapi buah bukan sumber yang penting bagi thiamine. Sayuran merupakan sumber mineral dan vitamin B thiamin yang baik, riblovafin dan niacin.

0 Response to "Dasar, Panduan dan Nilai Gizi dari Pengeringan Makanan"

Posting Komentar

Gimana Pendapatmu Tentang Artikel Diatas?
Berkomentralah Yang Sopan Ya !!!